Rabu, 30 Desember 2009

“Harga”

Definisi / Pengertian Harga (Price)

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.

Contoh kasus :

Dampak kenaikan harga minyak goreng (2)
Biar irit, dipakai berkali-kali

MELAMBUNGNYA harga minyak goreng curah, ternyata berdampak kompleks bagi masyarakat. Khususnya bagi pengusaha kecil dan pedagang makanan ringan yang tiap hari membutuhkan minyak beranggapan, penggunaan jelantah, pengurangan karyawan, dan memperkecil ukuran makanan yang dijual merupakan solusi di tengah kenaikan harga minyak goreng yang tak terkendali. Pedagang kecil di Kota Solo menanggung beban berat atas kenaikan harga minyak goreng. Di antaranya para penjual makanan gorengan dan ayam goreng serta pengusaha karak. Mereka mengaku alokasi belanja minyak goreng bertambah sehingga laba menurun. Kini, harga minyak goreng curah di pasar mencapai Rp 8.000/kg.

Mbak Darmi, pedagang ayam goreng di Pasar Legi, Solo, mengaku setelah terkena dampak kenaikan harga beras, kini kembali pusing karena harga minyak goreng meroket. Dia dalam sehari  menghabiskan satu liter minyak goreng. "Saya beli Rp 8 ribu/liter dan itu hanya cukup untuk menggoreng sekitar 40 ekor ayam," katanya.

Wanita setengah baya ini menceritakan, minyak satu liter yang dibelinya itu tetap dicampur dengan jelantah. Dia mengatakan, tidak mungkin semuanya menggunakan minyak yang baru. Mbak Darmi merasa  kikuk bila pembeli menginginkan ayam yang digorengnya benar-benar kering.

Menurut dia, sekarang ini,  penjualan ayam gorengnya menurun hingga 40 persen. Hal ini, karena kabar-kabar flu burung. "Susah mas, harga-harga naik, tapi penjualan malah menurun," tambahnya.

Menghadapi terus naiknya harga minyak goreng, Mbak Darmi mengaku harus pandai menyiasati. Di antaranya,  memperpanjang usia minyak goreng yang dipakai hingga menjadi jelantah. "Mestinya minyak goreng itu dua kali pakai, namun kami gunakan hingga empat kali. Walaupun rasa ayamnya akan menurun, tapi apa boleh buat, Mas," ungkapnya.

Lain lagi cerita pengusaha karak, seperti Kuswanto. Kuswanto yang meneruskan usaha industri kecil milik  orang tuanya ini pusing dengan kenaikan harga mi-nyak curah. Dia terpaksa mengurangi karyawan, agar usahanya tetap berjalan. Beberapa karyawannya terpaksa dirumahkan. Dia menunggu hingga pasar kembali normal. Ini juga dampak harga minyak goreng yang terus naik, sehingga menjepit kami, katanya.

Selain itu, dia juga mengurangi ukuran karaknya sebagai cara untuk mampu bertahan.

Sekarang ini, lanjut dia, harga beras cenderung tinggi ditambah harga minyak yang terus naik menjadikan usaha seperti miliknya sulit bertahan.

Kuswanto tidak tahu cara apalagi yang kan dilakukan bila harga minyak masih tetap seperti ini.

Saya menggunakan minyak sawit untuk menggoreng karak. Kalau minyak goreng super saya semakin sulit untuk memberi harga karak mas,ujarnya.

Dia mengungkapkan, selama mendalami usahanya ini belum pernah mendapati harga minyak goreng menembus Rp 8 ribu. Dulu, menurut dia, paling tinggi hanya Rp 7.500/ liter, kini bisa mencapai Rp 8.200/ liter.

S u m b e r :

http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2709&Itemid=1


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar